Rabu, 25 Maret 2009

Street Smart Ala "Mbah Pasar"

Sore tadi kami menjenguk Mbah Pasar ( Ibu Mertua Kakak Saya ) yang tinggal di depan pasar Ngasem ( makanya di panggil Mbah Pasar ) yang sedang sakit di Rs Ludira Husada... Walaupun sedang sakit kalo cerita tentang bisnis beliau kaya nggak sedang sakit... ada tips-2 beliau yang sebetulnya sederhana tapi efektif dan memang cerdas "gaya jalanan". Beliau mempunyai kios yang berjualan alat-2 rumah tangga seperti aneka sapu, kemoceng, tembikar dan semacamnya... yang istimewa adalah beliau punya buku yang mencatat semua penjualan dan langsung dibagi dua ( modal dan laba ) dan fisik uangnya pun juga dipisah di dua kotak yang berbeda, sehingga hasil yang didapat hari ini berapa, modalnya dan labanya berapa jelas tercatat dan yang paling penting dilakukan dengan konsisten tanpa absen setiap hari... duit modal HANYA digunakan untuk belanja barang, jadi uang itu muter terus tidak diambil untuk kperluan yang lain, sedangkan laba juga dibagi-2, untuk gaji karyawan, cicilan kontrakkan, dan gaji diri sendiri he..he..
kemudian setiap akhir bulan dihitung total labanya berapa, kemudian disisihkan 1 juta dan dimasukkan tabungan tidak diutak-atik untuk persiapan membayar kontrak periode selanjutnya, jadi uang kontrak untuk periode selanjutnya sudah mulai dicicil dari sekarang sehingga ketika nanti kontrakkan sudah selesai tidak bingung lagi untuk menyiapkan duitnya..ck..ck.. visioner...
hubungan dengan Supplier pun juga sangat dijaga, komitmen yang sudah dibuat selalu ditepati sehingga hubungannya baik dan dipercaya Supplier... yang brilian juga adalah jika ada customer dan mencari barang tetapi belum punya item tersebut "jangan pernah" bilang TIDAK ADA... katakan barang "belum datang" dan janjikan besok barangnya sudah ada sehingga customer akan kembali lagi dan memberi kesan bahwa tokonya barangnya lengkap... Bahkan RS-2 di Jogja sudah berlangganan beli alat-2nya di kiosnya Mbah Pasar... hebat yach...
satu lagi beliau juga punya pendapat yang kalau dipikir-2 bener juga... barang-2 seperti sapu, kemoceng itu dibutuhkan oleh hampir semua orang dan tidak ada standar harganya, beda dengan rin$# atau ind$#@e yang memang barangnya punya harga umum segitu, sehingga dalam melakukan setting harga lebih fleksibel dan tidak riskan perang harga yang akhirnya bikin keuangan berdarah-darah karena margin yang tipis...
Dalam hati Kami ( Saya n Istri ) salut dan kagum pada Mbah Pasar ini karena diusianya yang sepuh mempunyai nilai-2 bisnis dan yang lebih penting lagi komitmen untuk menjalankan nilai-2 tersebut dengan konsisten...
semoga Kami dapat mengambil manfaat dari hasil Bezoek kami hari ini untuk bisnis Kami besok...